Po Cong the pocong
Po Cong dan Si Ijuk Malam minggu adalah malam yang paling dinanti-nanti oleh pelajar. Berbeda dengan malam Jum’at. Pada malam ini banyak orang yang mengaitkannya pada hal mistis, terutama jum’at Kliwon. Kebetulan saat ini adalah malam Jum’at Legi. Ibu-ibu kampung pada mengikuti pengjian. Jadi terdengar banyak salawat nabi yang dibaca pada hari itu. Sementara Po Cong, pocong yang suka keluyuran sedang sembunyi di belakang pohon. “Wah lumayan nih banyak mangsa (untuk ditakut-takuti).” Tiba-tiba, ada sebuah tangan yang memegang pundak kiri Po. Po pun menoleh dan kaget. Sementara si Empu-nya tangan justru tertawa. “Hahaha… topeng siapa itu lu pakai? Kayak badut aja, saking hidungnya pesek,” kata si Empu-nya tangan. “Kirain siapa, ternyata si Ijuk,” kata Po. “Ngapain lu ke sini? Ga shalat ta?” “Shalat magrib, ya? Udah tadi.” Kata Si Ijuk “Shalat Isya’?” “O ya, nanti aja. Ini mau beli siomay,” jawab si Ijuk, “lagian ngapain kamu pakai topeng badut kaya gitu, kan...